Jumat, 20 April 2012

Berhati-hati Terhadap Dosa Kecil

Pena Ilmu dan Dawah

Ada dialog menarik antara santri dan kiainya. Seorang santri bertanya, kenapa kiai merokok. Sang kiai dengan tenang menjawab, rokok itu tidak haram, hanya makruh saja. Kembali si santri bertanya, 'bukankah makruh itu artinya dibenci?' Untuk pertanyaan yang satu ini sang kiai tidak memberikan jawaban.

Santri yang kritis ini sungguh benar. Semestinya semua pekerjaan yang mengundang kebencian Tuhan harus dihindari, sekecil apapun perbuatan itu. Merokok adalah contoh sederhananya. Jika jelas-jelas makruh, kenapa tetap digemari? Rasulullah bersabda: "Jangan memandang kecil kesalahan (dosa) tetapi pandanglah kepada siapa yang kamu durhakai." (HR. Ath-Thusi).

Ada perbedaan mendasar antara orang beriman dan orang yang ahli berbuat dosa. Orang beriman memandang dosa sebagai sesuatu yang besar, sedang fajir (tukang dosa) memandang kecil saja. Rasulullah bersabda, "Seorang mukmin melihat dosa-dosanya seperti gunung yang ditakutkan akan menimpanya, dan seorang yang berbuat dosa (fajir) melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang menghinggap di hidungnya, lalu ia berkata, 'Demikianlah,' sambil mengibaskan tangan (untuk mengusirnya) lalu lalat itupun terbang." (HR. Bukhari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar